Kucing persia memiliki karakteristik bulu panjang nan lebat memukau, yang kemudian berhasil menarik hati seorang bangsawan Italia, Pietro Della Valle, dan membawa kucing persia ke Eropa pada tahun 1620-an. Sejak saat itulah, kucing ini banyak dijadikan hewan peliharaan dan dibuatkan kontes kucing yang populer hingga saat ini.
Pada abad ke-19, kucing ini mulai banyak dikembangkan di Inggris dan Amerika Serikat. Saat itu, kucing ini banyak dikawinsilangkan dengan jenis kucing lain. Melalui pembiakan tersebut, persia memiliki penampilan seperti saat ini. Jenis persia pun menjadi beragam. Ada persia hidung datar, persia medium, persia himalaya, dan persia eksotis.
Jenis-jenis Kucing Persia
Setelah mengetahui sejarah dari kucing persia, simak jenis-jenis kucing ini yang dilansir dari laman Persian Cat Corner,
Exotic Shorthair
Persia jenis exotic shorthair atau bulu pendek menjadi salah satu variasi yang menunjukkan ciri khas kucing ini. Memiliki wajah yang bulat dengan mata besar dan bulu pendek memudahkannya untuk merawat bulunya sendiri.
Masalah kesehatan yang sering terjadi pada kucing exotic shorthair yaitu sulitnya untuk bernapas karena hidungnya yang terlalu pesek. Selain itu, penyempitan pada saluran air mata menyebabkan mata kucing sering berair.
Persia Himalaya
Asosiasi Pemelihara Kucing (CFA) mengakui ras kucing satu ini yang diresmikan pada tahun 1957. Kucing berjenis persia himalaya pertama kali dikembangbiakkan oleh seorang peternak yang menyilangkan persia dan siam.
Matanya yang biru dan tajam telah dikenal memiliki warna kucing seperti siam dan fitur seperti persia. Persia himalaya mempunyai sifat yang tenang, namun mereka juga suka bermain.
Persia Peaknose
Jenis kucing lainnya adalah peaknose. Ciri khas dari kucing ini terletak di hidungnya yang pesek dan sejajar dengan matanya yang kecil.
Karena struktur wajahnya yang kecil, persia peaknose sering mengalami kesulitan bernapas. Banyak juga dari kucing jenis ini mendapati gangguan asma.
Persia Flatnose
Selanjutnya, ada persia flatnose yang sekilas mirip dengan peaknose. Perbedaan dari kedua kucing ini terlihat dari hidungnya, jenis peaknose memiliki hidung yang lebih pesek dibandingkan flatnose.
Terdapat dua jenis persia flatnose yaitu flatnose berwarna putih dan abu-abu. Jika Anda tertarik, ciri-ciri dari persia flatnose adalah kakinya yang pendek dan telinga kecil yang hampir tertutupi oleh bulunya yang tebal.
Persia Doll Face
Variasi persia berikutnya yaitu doll face. Kucing ini dipercayai sebagai kucing kuno dan diyakini sebagai kucing persia asli.
Berbeda dengan jenis kucing lain, persia doll face memiliki struktur hidung yang mancung. Kucing ini juga menjadi keturunan pertama pada kucing persia dengan hidung mancung.
Ciri Fisik Kucing Persia
Ciri-cirinya adalah berbadan gemuk, kepala bundar, berhidung pesek, pipi chubby, telinga kecil, dan memiliki kaki yang lebih pendek. Panjang bulunya bahkan mengalahkan bulu kucing anggora, yakni 5-10 cm dan sedikit mengilap.
Matanya cukup besar dan lebar. Warna mata biasanya menyesuaikan warna bulunya. Misalnya persia berwarna putih akan memiliki warna mata biru atau cokelat tembaga, sedangkan kucing berwarna silver atau emas akan memiliki warna mata hijau atau biru kehijauan. Persia juga dapat memiliki mata heterochromia yang unik, yakni warna mata yang berbeda antara kanan dan kiri.
Disebutkan sebelumnya, kucing ini merupakan kucing yang tenang dan pendiam. Mereka menyenangkan saat dibelai, tak suka melompat, dan responsif. Mereka menyukai tempat yang nyaman dan aman, jadi risiko kucing ini kabur sangat kecil. Meski umumnya mereka akan berdiam diri di dalam rumah, Anda tetap perlu memberikan perawatan untuk menjaga kondisi kesehatannya.
Perawatan dan Kebersihan Kucing Persia
Merawat persia pada umumnya sama seperti kucing peliharaan rumah yang lain. Namun, ada perawatan rutin yang perlu Anda lakukan seperti menjaga kebersihan tubuhnya.
Makanan dan Minuman Kucing Persia
Kebutuhan nutrisi juga perlu diperhatikan dalam memelihara kucing satu ini. Apalagi mereka memiliki bulu yang panjang dan lebat. Ada banyak makanan khusus yang berfokus pada kesehatan bulunya. Lebih baik, Anda memilih jenis makanan yang khusus untuknya.
Perlu Anda ketahui bahwa kucing ini tidak terlalu aktif, maka pemberian jumlah makanan perlu diimbangi. Jika tidak, persia Anda akan mengalami obesitas. Berikan juga air minum bersih yang tersedia setiap saat.
Melakukan Grooming
Kucing persia memiliki bulu badan yang panjang dan lebat. Dilansir dari The Cat Fanciers Association, perawatan yang tepat adalah membutuhkan pembersihan harian dengan sisir logam untuk mengurangi kusut dan bola rambut. Kucing jenis ini juga perlu mandi lebih sering daripada kucing anggora karena bulunya sangat rentan rontok dan terkena kutu. Selain itu, Anda juga perlu melakukan pembersihan di area mata, telinga, kuku jari, dan hidungnya.
Vaksin dan Steilisasi Kucing Persia
Sama seperti kucing lainnya, kucing berbulu lebat ini juga membutuhkan vaksinasi untuk mencegahnya dari berbagai virus penyakit seperti panleukopenia, calici, dan sebagainya. Vaksinasi dapat dilakukan dengan syarat kucing berbadan sehat dan memiliki berat badan minimal 1 kilogram.
Selain vaksin, persia juga boleh disterilisasi untuk mencegah penyakit jangka panjang. Perhatikan juga kesiapan umur kucing sebelum dilakukan sterilisasi. Konsultasikan juga kepada dokter hewan ya.
Kebersihan Kandang dan Tempat Kotoran
Anda dapat membiarkan kucing persia bebas dipelihara di dalam ruangan. Namun, tetap sediakan kandang atau tempat tidur untuk tempatnya beristirahat. Jaga kebersihan tempat ini agar tak menimbulkan penyakit. Terutama kotak kotoran. Kotak kotoran yang tak dibersihkan akan membuat kucing mencari tempat lain untuk buang air. Anda tentu tak ingin kucing buang air sembarangan bukan?