Ular derik merupakan kelompok ular mura berbisa dari anak suku Crotalinae. Ciri khas ular ini adalah ekornya yang terdiri dari segmen-segmen yang bisa menimbulkan suara yang keras bila digetarkan. Derik terdiri atas dua genus, yakni Crotalus sp. dan Sistrurus sp Nama ilmiahnya berasal dari kata Krotalon=”penderik” untuk genus Crotalus dan Seistro-uros (Seistro=”gemerincing” dan uros=”ekor”) untuk genus Sistrurus. Semua jenis derik hanya terdapat dan hanya bisa ditemukan di Amerika.
Ciri-ciri Ular Derik
Ular derik merupakan ular berbisa yang mempunyai ciri-ciri:
- Memiliki ekor derik yang dapat digetarkan sesuai dengan namanya
- Setiap kali berganti kulit, tumbuh segmen (ruas) derik yang baru
- Gigi yang kuat di setiap rahang
- Spesies yang besar panjangnya lebih dari 2,5 meter
Penyebarannya
Ular derik tersebar luas hanya di Benua amerika, mulai dari Kanada bagian selatan hingga Argentina bagian utara.
Kenapa Ular “DERIK”???
Sesuai dengan namanya, derik bisa menghasilkan bunyi gemericing dengan derik di ujung ekornya. Tujuannya ialah untuk memperingatkan musuh agar tidak mengganggunya. Derik tersebut tersusun dari zat tanduk kokoh berongga yang berupa segmen-segmen (ruas-ruas) dan dapat menimbulkan suara yang keras jika digetarkan. Ruas derik tersebut semakin ke ujung, semakin kecil ukurannya.
Setiap derik berganti kulit akan tumbuh ruas derik yang baru. Ular ini selalu mengangkat ekor deriknya, walaupun tidak sedang digunakan, untuk menghindari rusak atau hilangnya derik tersebut. Kebanyakan orang percaya bahwa setiap bertambah satu ruas, berarti umur ular itu bertambah juga. Namun itu tidak benar karena jumlah segmen hanya bertambah setiap mereka berganti kulit, bukan karena bertambah umur.
Keistimewaan
Keistimewaanya yang lain yaitu, jika kita memotong kepalanya, kepala itu masih dapat mengigit. Itu karena masih terdapatnya sinar infra merah yang terhubung dengan tubuhnya, itu menurut para ilmuan yang meneliti ular ini.
jika ular ini menyuntikan racunya dengan dosis yang besar, ular itu membutuhkan hampir 1 bulan untuk memproduksi bisanya kembali. Semua derik, racunnya bersifat hemotoksin (merusak sel darah merah)
Habitat, Perilaku dan Reproduksi
Ular derik biasanya hidup di gurun atau padang rumput kering, tetapi beberapa spesies hidup di dekat perairan. Ular ini biasanya bersarang atau ditemukan di bawah batu besar dan di antara tanaman gurun serta berjemur di tengah jalan. Seperti ular lainnya, ular satu ini akan menghindar dan pergi apabila terganggu manusia, tetapi mereka juga akan memberi peringatan khas mereka jika diancam.
Umumnya, mereka hanya menyerang jika benar-benar terjebak atau terancam. Jika merasa terganggu, ular ini membentuk tubuhnya seperti huruf ‘S’ dan menggetarkan ekornya, lalu menyerang pengganggunya. Ular unik ini dapat menyerang sejauh dua pertiga dari panjang tubuhnya. MakananĀ derik, seperti halnya beludak lainnya, adalah hewan berdarah panas seperti tupai, tikus, kelinci, dan juga hewan lainnya seperti kadal. Ular ini membunuh mangsanya dengan menyuntikkan bisa melalui taringnya.
Ular derik bertelur dan beranak (ovovivipar), Ular ini muda tidak bergantung dan sudah mandiri sejak lahir. Sebagian besar derik musim kawin pada musim semi. Ular derik yang baru lahir deriknya belum dapat berfungsi, setelah ganti kulit yang pertama baru deriknya dapat berfungsi.