Ular Weling: Ciri dan Habitatnya

Ular Weling (Bungarus candidus) adalah spesies katang yang endemik di Asia Tenggara. Selain “weling”, ular ini juga disebut ular belang, nama yang juga digunakan untuk kerabatnya yang lebih besar, yaitu welang (B. fasciatus). Di daerah Jawa Barat, ular ini disebut Ular warakas. Nama umum ular ini dalam bahasa Inggris adalah Malayan krait atau Blue krait.

Ciri-ciri Ular Weling

ular weling

Panjang tubuh weling mencapai 155 cm (1.55 meter). Ekornya meruncing, tidak tumpul seperti pada welang. Kepala bagian atas hingga leher atas (tengkuk) berwarna hitam, sedangkan bagian bawahnya berwarna putih. Tubuh bagian atas berwarna belang-belang hitam dan putih hingga ekor. Semakin ke ekor, belang-belang hitamnya semakin sempit. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih. Selain varian belang hitam-putih polos, terdapat varian weling yang berwarna belang hitam-putih, yang memiliki noda-noda hitam pada belang putihnya.

Ada juga varian yang cenderung berwarna kehitaman, terutama spesimen-spesimen yang ditemukan di daerah Cirebon, Jabar serta di sekitar perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Spesimen berwarna kehitaman ini sempat dideskripsikan sebagai Bungarus javanicus oleh Felix Kopstein pada tahun 1932, tetapi kemudian diketahui sebagai varian hitam (melanistik) dari spesies ini (B. candidus)

Susunan Sisik Ular Weling

ular weling

Susunan sisik (scalation) pada tubuh weling terdiri dari:

  • sisik dorsal yang tersusun sebanyak 15 deret
  • daan sisik vertebral (paling atas) berukuran lebih besar dari sisik dorsal lainnya
  • sisik ventral sebanyak 209 sampai 219 buah
  • sisik subkaudal sebanyak 40 sampai 50 buah dan tunggal seluruhnya
  • sisik anal tunggal (tak berbagi)
  • sisik perisai labial atas berjumlah 7 buah dan sebagian terletak di tepian mata

Penyebaran

Weling tersebar di Asia Tenggara. Sebaran geografisnya meliputi Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia (Sumatra, Jawa, Bali, dan Sulawesi)

Habitat dan Kebiasaan Ular Weling

Weling hidup di dataran rendah hingga ketinggian 1.200 meter dpl. Habitat utamanya adalah hutan, hutan mangrove, semak belukar, perkebunan, dan lahan pertanian. Ular ini juga kerap ditemukan di sekitar permukiman. Ular ini sering kali berkelana di dekat sumber air

Weling adalah hewan nokturnal (aktif pada malam hari) dan berkelana di atas tanah, walaupun juga sering terlihat di siang hari.[3] Makanan utamanya adalah ular jenis lain yang berukuran lebih kecil darinya. Selain ular kecil, weling juga memangsa kadal, tikus, dan beberapa hewan kecil lainnya. Jika merasa terganggu atau terancam, ular ini akan menyembunyikan kepalanya di bawah gulungan badannya.

Berkembangbiak

Weling berkembangbiak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 4 sampai 10 butir. Masing-masing bayi ular yang baru menetas berukuran panjang antara 27 sampai 29 cm.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *