Burung Ciblek: Suara Merdu dan Karakteristiknya

Burung Ciblek (Prinia Familiaris) atau biasa juga disebut perenjak jawa adalah jenis burung pengicau dari keluarga Cistcolidae. Dalam bahasa Inggris burung ini dikenal sebagai bar-winged Prinia, merujuk pada dua garis putih pada kedua sayapnya.

burung ciblek

Setiap wilayah memiliki sebutan yang berbeda-beda untuk burung Prenjak. Selain menyebut Prenjak, masyarakat Jawa juga menyebutnya Ciblek. Masyarakat Sunda menyebut Cinenen, Betawi menyebut Cici dan Melayu menyebut Murai.

Karakteristik Burung Ciblek

Burung perenjak jawa tubuhnya ramping dengan panjang sekitar 13 cm. Warna coklat kehijauan terlihat hampir di seluruh bagian tubuhnya. Pada sisi tenggorokan hingga ke dada bulunya berwarna putih, tetapi di beberapa bagian dada dan paha warna bulunya cenderung keabu-abuan. Ciri khasnya sayap dengan dua garis putih, serta ekor panjang dengan ujung berwarna hitam dan putih.

Pada bagian wajahnya terdapat paruh panjang dan runcing dengan warna kehitaman di sisi atas dan bawahnya berwarna kekuningan. Kaki burung ciblek berwarna cokelat kemerahan atau merah muda dengan struktur terlihat rapuh dan langsing.

Suara Kicauan Ciblek

burung ciblek

Terdengar suara keras, cwuit-cwuit-cwuit… ciblek-ciblek-ciblek-ciblek.. ! Ekor yang tipis digerakkan ke atas ketika berkicau. Seperti burung pengicau lainnya, makanan utama burung ciblek adalah serangga kecil, seperti jangkrik, ulat, kroto, lalat belalang, dan capung.

Burung ciblek juga memiliki kemampuan menirukan suara burung lain. Mereka dapat menirukan suara burung kutilang, burung murai, atau burung kenari. Hal ini membuat burung ciblek sering dijadikan burung masteran untuk burung kicauan lainnya.

Habitat

Habitat utama burung ciblek adalah daerah semak atau tempat terbuka. Sering ditemui di tempat terbuka atau kawasan bersemak di taman, pekarangan, tepi sawah, hutan sekunder, sampai ke hutan bakau. Juga kerap teramati di perkebunan teh.

Burung prenjak jawa bergerak secara lincah saat mencari makan. Dua burung ciblek atau lebih akan berkejaran di sela-sela kegiatannya memangsa serangga kecil yang ada di sekitar semak-semak. Mereka berkicau keras dan menggerakkan ekornya yang tipis ke atas.

Burung ini mudah dijumpai di area perkebunan, persawahan dan permukiman warga yang masih asri. Hampir di seluruh wilayah Indonesia burung bersuara nyaring ini bisa ditemukan. Di alam bebas burung ciblek terdiri dari beberapa jenis dengan ciri khasnya masing-masing, beberapa diantaranya, Ciblek gunung, Ciblek jawa, Ciblek rawa, Ciblek padi, dan Ciblek coklat.

Burung ini membuat sarangnya dengan bentuk seperti bola-bola kecil dari bilah-bilah daun. Menganyam atau menautkan dua bilah atau lebih daun. Sarang itu dianyam menggunakan tali dari rerumputan dan serat tumbuhan.

Perbedaan Jantan dan Betina

Ada beberapa ciri khusus untuk membadakan jenis kelamin burung ciblek, yakni postur tubuh burung jantan biasanya lebih panjang dan ramping, sedangkan yang betina lebih telihat gemuk. Warna bulu pejantan telihat lebih tegas, sedangkan si betina sebaliknya.

Ciblek jantan lebih sering menaik-turunkan ekor dibanding yang betina. Warna paruh bawah pada burung betina adalah putih pucat. Warna paruh bawah putih dengan ujung yang hitam merupakan ciri khusus burung jantan yang masih muda.

Burung ini membuat sarangnya dengan bentuk seperti bola-bola kecil dari bilah-bilah daun. Menganyam atau menautkan dua bilah atau lebih daun. Sarang itu dianyam menggunakan tali dari rerumputan dan serat tumbuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *