Budaya Sumatera Utara: Keindahan dan Keunikan yang Memikat

budaya sumatera utara

budaya sumatera utara

Sumatera Utara atau Sumatra Utara (disingkat Sumut; Surat Batak: ᯘᯮᯔᯖᯩᯒᯥᯖᯒ, Abjad Jawi: سوماترا اوتارا) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Sumatra. Provinsi ini beribu kota di Kota Medan, dengan luas wilayah 72.981,23 km2. Sumatera Utara merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar keempat di Indonesia, setelah provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, dan terbanyak di Pulau Sumatera. Pada akhir tahun 2023, penduduk Sumatera Utara berjumlah 15.471.582 jiwa, dengan kepadatan penduduk 210 jiwa/km2

Sejarah Budaya Sumatera Utara

Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement van Sumatra dengan wilayah meliputi seluruh pulau Sumatra yang dipimpin oleh seorang gubernur yang berkedudukan di Kota Medan.[7] Kemudian pada tahun 1948, berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1948, Provinsi Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi berbeda yaitu: Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Provinsi Sumatera Utara sendiri merupakan penggabungan dari tiga daerah administratif yang disebut keresidenan yaitu: Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur, dan Keresidenan Tapanuli.

budaya sumatera utara

Dengan diterbitkannya Undang-Undang Republik Indonesia (R.I.) No. 10 Tahun 1948 pada tanggal 15 April 1948, ditetapkan bahwa Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu: Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Tengah, dan Provinsi Sumatera Selatan.[butuh rujukan] Hari jadi Provinsi Sumatera Utara kemudian ditetapkan pada tanggal 15 April 1948.[9]

Pada awal tahun 1949, dilakukan kembali reorganisasi pemerintahan di Sumatra. Dengan Keputusan Pemerintah Darurat R.I. Nomor 22/Pem/PDRI pada tanggal 17 Mei 1949, jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan. Selanjutnya dengan Ketetapan Pemerintah Darurat R.I. pada tanggal 17 Desember 1949, dibentuk Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli/Sumatera Timur. Kemudian, dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 5 Tahun 1950 pada tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan tersebut dicabut dan dibentuk kembali Provinsi Sumatera Utara.

Dengan Undang-Undang R.I. No. 24 Tahun 1956 yang diundangkan pada tanggal 7 Desember 1956, dibentuk Daerah Otonom Provinsi Aceh, sehingga wilayah Provinsi Sumatera Utara sebagian menjadi wilayah Provinsi Aceh.[10]

Geografi

Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1°–4° Lintang Utara dan 98°–100° Bujur Timur.[11] Daratan di Provinsi Sumatera Utara seluas 72.981,23 km2.[12] Sumatera Utara pada dasarnya dapat dibagi atas Pesisir Timur, Pegunungan Bukit Barisan, Pesisir Barat, dan Kepulauan Nias.

Pesisir timur merupakan wilayah di dalam provinsi yang paling pesat perkembangannya karena persyaratan infrastruktur yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir timur juga merupakan wilayah yang relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan wilayah lainnya. Pada masa kolonial Hindia Belanda, wilayah ini termasuk residentie Sumatra’s Oostkust bersama provinsi Riau.

Di wilayah tengah provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan.[13] Di pegunungan ini terdapat beberapa wilayah yang menjadi kantong-kantong konsentrasi penduduk. Daerah di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir, merupakan daerah padat penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada danau ini.

Pesisir barat merupakan wilayah yang cukup sempit, dengan komposisi penduduk yang terdiri dari masyarakat Batak, Minangkabau, dan Aceh.

Batas wilayah
Adapun batas wilayah Provinsi Sumatera Utara ialah:

Utara Provinsi Aceh
Timur Selat Malaka dan Malaysia
Selatan Provinsi Riau, dan Provinsi Sumatera Barat,
Barat Samudra Hindia

Wilayah Provinsi Sumatera Utara meliputi sebanyak 419 pulau.[16] Provinsi Sumatera Utara memiliki dua pulau terluar. Pertama ialah Pulau Simuk yang berada di Kepulauan Nias. Kedua ialah Pulau Berhala di Selat Malaka.[17] Kepulauan Nias terdiri dari 132 pulau yang dibedakan menjadi 1 pulau besar dan 131 pulau kecil. Pulau besarnya ialah pulau Nias. sementara pulau-pulau kecilnya berada di sekitarnya.[18] Kepulauan Nias terletak di lepas pantai pesisir barat di Samudra Hindia. Pusat pemerintahan terletak di Gunung Sitoli.

Kepulauan Batu terdiri dari 51 pulau dengan 4 pulau besar: Sibuasi, Pini, Tanahbala, Tanahmasa. Pusat pemerintahan di Pulautelo di pulau Sibuasi. Kepulauan Batu terletak di tenggara kepulauan Nias. Pulau-pulau lain di Sumatera Utara: Imanna, Pasu, Bawa, Hamutaia, Batumakalele, Lego, Masa, Bau, Simaleh, Makole, Jake, dan Sigata, Wunga.

Taman dan Gunung

Di Sumatera Utara saat ini terdapat dua taman nasional, yakni Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Batang Gadis. Menurut Keputusan Menteri Kehutanan, Nomor 44 Tahun 2005, luas hutan di Sumatera Utara saat ini 3.742.120 hektare (ha). Yang terdiri dari Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam seluas 477.070 ha, Hutan Lindung 1.297.330 ha, Hutan Produksi Terbatas 879.270 ha, Hutan Produksi Tetap 1.035.690 ha dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi seluas 52.760 ha.

Namun angka ini sifatnya secara de jure saja. Sebab secara de facto, hutan yang ada tidak seluas itu lagi. Terjadi banyak kerusakan akibat perambahan dan pembalakan liar. Sejauh ini, sudah 206.000 ha lebih hutan di Sumut telah mengalami perubahan fungsi. Telah berubah menjadi lahan perkebunan, transmigrasi. Dari luas tersebut, sebanyak 163.000 ha untuk areal perkebunan dan 42.900 ha untuk areal transmigrasi.

Sumatera Utara adalah salah satu provinsi yang kaya akan warisan budaya yang memukau. Terletak di pulau Sumatera, provinsi ini menawarkan keindahan alam yang luar biasa serta kekayaan budaya yang beragam. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi budaya Sumatera Utara yang memikat, dari tarian tradisional hingga kuliner lezat.

1. Tarian Tradisional Budaya Sumatera Utara

budaya sumatera utara

Tarian tradisional di Sumatera Utara menggambarkan keindahan dan keunikan budaya masyarakat setempat. Salah satu tarian yang terkenal adalah tari Tortor. Tarian ini biasanya dilakukan dalam acara pernikahan atau upacara adat. Gerakan yang elegan dan ritme yang menghentak membuat tarian ini begitu memikat.

Selain itu, ada juga tarian Sigale-gale yang berasal dari daerah Toba. Tarian ini dilakukan dengan menggunakan patung kayu yang diarak dan diiringi dengan musik tradisional. Sigale-gale merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur dan dipercaya memiliki kekuatan magis.

2. Seni Kerajinan Budaya Sumatera Utara

Seni kerajinan di Sumatera Utara juga merupakan bagian penting dari budaya setempat. Salah satu kerajinan yang terkenal adalah ukiran kayu Batak. Ukiran ini biasanya digunakan sebagai hiasan rumah atau patung-patung kecil yang menggambarkan kehidupan sehari-hari.

Seni tenun juga menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara. Tenun Batak memiliki motif yang khas dan warna yang cerah. Tenun ini biasanya digunakan sebagai kain untuk pakaian adat atau sebagai kain sarung.

3. Kuliner Khas

Tidak lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner khas Sumatera Utara. Salah satu makanan yang terkenal adalah Babi Panggang Karo. Makanan ini terbuat dari daging babi yang dipanggang dengan bumbu khas Karo. Rasa gurih dan tekstur daging yang lembut membuatnya menjadi hidangan yang sangat disukai.

Selain itu, ada juga Saksang, makanan yang terbuat dari daging babi atau kambing yang dimasak dengan bumbu khas Batak. Rasa kuah yang kaya rempah dan daging yang empuk membuat Saksang menjadi hidangan yang wajib dicoba.

4. Upacara Adat

Upacara adat juga merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Sumatera Utara. Salah satu upacara yang terkenal adalah Martumpol. Upacara ini dilakukan saat pesta pernikahan adat Batak. Martumpol melibatkan prosesi adat, tarian, dan musik tradisional yang memukau.

Selain itu, ada juga upacara adat Pengabenan yang dilakukan saat pemakaman. Upacara ini melibatkan prosesi adat yang dipercaya dapat membantu roh orang yang meninggal untuk berpindah ke alam baka dengan tenang.

5. Pariwisata Budaya

Sumatera Utara juga memiliki destinasi pariwisata budaya yang menarik. Salah satunya adalah Danau Toba, danau vulkanik terbesar di Indonesia. Di sekitar Danau Toba, terdapat pulau Samosir yang menjadi pusat kebudayaan Batak. Wisatawan dapat mengunjungi desa-desa tradisional, museum, dan menyaksikan pertunjukan seni budaya.

Ada juga Desa Wisata Dokan yang terletak di Kabupaten Tapanuli Tengah. Desa ini mempertahankan budaya tradisional Batak dan wisatawan dapat belajar tentang kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

Sumatera Utara adalah tempat yang memikat untuk mengeksplorasi budaya yang kaya dan beragam. Dari tarian tradisional yang memukau hingga kuliner lezat, provinsi ini menawarkan pengalaman budaya yang tak terlupakan. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi keindahan budaya Sumatera Utara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *